Dinkes Komitmen Jalankan Program Banten Sehat

 


SERANG – Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Andra Soni dan A. Dimyati Natakusumah menegaskan komitmennya dalan pemerataan di sektor kesehatan. Dalam visi misinya, pasangan itu mempunyai Program Banten Sehat.

Program Banten Sehat merupakan salah satu program unggulan pasangan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Teknis yang membidangi persoalan kesehatan telah membuat rencana kerja untuk mendukung program Banten Sehat. Salah satunya dengan membuat turunan dari program tersebut.

Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, pihaknya telah membuat turunan Program Banten Sehat yakni lewat Program Faskin Kita.

"Program Faskin Kita upaya dalam optimalisasi fasilitas kesehatan, sumberdaya manusia (SDM), dan program kesehatan kita," kata Ati, Senin (14/7/2025).

Lebih lanjut, Ati menuturkan, sejumlah poin utama pada Program Faskin Kita, yakni, meningkatkan sistem rujukan yang terintegrasi. Meningkatkan kualitas dan akses layanan kesehatan.

Peningkatan kesehatan ibu dan anak, peningkatan gizi masyarakat, cakupan kepersetaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

Peningkatan kapasitas (kualitas dan sebaran) tenaga kesehatan, dan pembangunan kesehatan berbasis teknologi.

Sementara, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten beberapa waktu lalu juga telah meluncurkan Mobile Clinic Berbasis Telemedicine. Di mana, mobile clinic merupakan sebuah inovasi dalam mendukung Program Banten Sehat.

Ati menjelaskan, mobile clinic berbasis telemedicine merupakan unit pelayanan pelayanan kesehatan bergerak dengan menggunakan teknologi seluler dan praktek telemedicine yang terkoneksi dengan para dokter spesialis di RSUD Banten sebagai rujukan.

"Ini juga terkoneksi dengan PCC 119 Dinas Kesehatan Provinsi Banten yang nantinya akan dikembangkan juga terkoneksi dengan layanan PSC 119 kabupaten/kota," katanya.

Ati memaparkan layanan yang akan diberikan mobile clinic itu di antaranya berupa penyuluhan kesehatan, imunisasi, deteksi dini penyakit atau melalui cek kesehatan, pemeriksaan umum, dan konsultasi dokter. 

Layanan lainnya, lanjut Ati, berupa pengobatan penyakit ringan, pelayanan kesehatan ibu dan anak, pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil, pemeriksaan laboratorium sederhana serta penanganan kegawat daruratan medis.

“Untuk pemeriksaan penunjang, mobil klinik dilengkapi alat ukur tinggi dan berat badan dan tensi digital. Berbagai alat portable pemeriksaan penunjang antara lain rontgen, USG, EKG, dan juga alat digital lainnya. Juga dilengkapi dengan infus, oksigen, dan juga ventilator," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Ati juga mengungkapkan mobile clinic berbasis telemedicine itu akan mulai operasional pada Selasa (10/6/2025) yang akan datang. Adapun nomor call center mobil klinik berbasis telemedicine adalah 081228899775.

Sebagai informasi, usai peluncuran, Gubernur Banten Andra Soni bersama Forkopimda Provinsi Banten dan tokoh masyarakat meninjau kesiapan dan kondisi mobile clinic berbasis telemedicine yang akan segera operasional di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.

Terpisah, Gubernur Banten Andra Soni berharap, mobile clinic berbasis telemedicine dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik. 

"Mobile clinic ini diharapkan semakin melengkapi layanan kesehatan berbasis digital yang terintegrasi," ungkap Andra.

Andra mengatakan, inovasi mobile clinik tersebut juga sebagai upaya Pemprov Banten dalam rangka memberikan layanan kesehatan utamanya menuju Banten Sehat.

"Diharapkan ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan bisa melayani daerah-daerah yang masih terkendala dengan akses dan fasilitas layanan kesehatan," katanya.

"Mobile clinic ini juga dilengkapi dengan alat-alat pemeriksaan, salah satunya adalah untuk cek paru. Di mana Proovinsi Banten adalah salah satu provinsi yang prevalensi TBC tinggi. Saran Pak Presiden, kita harus banyak melakukan cek kesehatan. Ini salah satu upaya kita," sambungnya.

Lebih lanjut, Andra menuturkan, untuk saat ini mobile clinic yang akan operasional sebanyak dua unit. Mobile clinic itu akan operasional di daerah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak serta 50 puskesmas yang menggunakan layanan tersebut.

"Saat ini kita menggunakan dua unit yang sudah ada. Insya Allah di tahun 2026 kita merencanakan sebanyak 10 unit secara bertahap. Intinya ini salah satu ikhtiar kita untuk memberikan layanan kepada masyarakat dalam rangka menuju Banten Sehat," imbuhnya.

Andra menyampaikan, Pemprov Banten menargetkan digitalisasi pelayanan kesehatan di semua RSUD termasuk pengembangan layanan telemedisin. Langkah itu bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.

"Dengan penerapan sistem digital diharapkan pelayanan kesehatan di Provinsi Banten akan menjadi lebih efisien dan efektif bagi masyarakat," jelasnya.

Andra juga berpesan kepada petugas kesehatan di Provinsi Banten untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat.

"Dahulukan masyarakat. Berikan layanan terbaik. Layani dengan hati dan semoga masyarakat Banten mendapatkan pelayanan terbaik untuk Provinsi Banten lebih maju," pesannya. (ADV)

Next Post Previous Post

No comments